RESUME 2
MATA KULIAH
Oleh
Rio Arjulis
1204696
JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI
PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2017
A. TUJUAN BELAJAR
1. Pengertian
Tujuan Belajar
Belajar merupakan hal yang kompleks jika dipandang dari dua subjek, yaitu
dari siswa dan guru. Dari segi siswa, belajar dialami sebagai suatu proses
mental yang dialami siswa dalam menghadapi bahan belajar. Dari segi guru,
proses belajar tersebut dapat diawali secara tidak langsung. Artinya proses
belajar yang merupakan proses internal siswa tidak dapat diamati, tetapi dapat
dipahami oleh guru.
Galloway dalam Toeti Soekamto (1992:27) mengatakan belajar merupakan
suatu proses internal yang mencakup ingatan, retensi, pengolahan informasi,
emosi dan faktor-faktor lain berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya.
Sedangkan, Morgan menyebutkan bahwa suatu kegiatan dikatakan belajar apabila
memiliki tiga ciri-ciri sebagai berikut :
a.
Belajar adalah perubahan tingkah laku;
b.
Perubahan terjadi karena latihan dan pengalaman,
bukan karena pertumbuhan;
c.
Perubahan tersebut harus bersifat permanen dan
tetap ada untuk waktu yang cukup lama.
Berbicara tentang belajar pada dasarnya berbicara tentang bagaimana
tingkahlaku seseorang berubah sebagai akibat pengalaman (Snelbeker 1974 dalam
Toeti 1992:10).
Agar terjadi proses belajar atau terjadinya perubahan tingkahlaku sebelum
kegiatan belajar mengajar di kelas seorang guru perlu menyiapkan atau
merencanakan berbagai pengalaman belajar yang akan diberikan pada siswa dan
pengalaman belajar tersebut harus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
2. Jenis-jenis
Tujuan Belajar
Kegiatan belajar adalah suatu proses yang bertujuan dimana antara siswa dan
guru sama-sama mengupayakan agar kegiatan pembelajaran memperoleh hasil belajar
yang maksimal. Dengan demikian tujuan pembelajaran itu terdiri dari :
a.
Tujuan instruksional (tujuan mata-mata
pelajaran),
b.
Tujuan pembelajaran umum (tujuan umum), dan
c.
Tujuan pembelajaran khusus (sasaran belajar).
Ketiga jenis tujuan itu mempunyai hirarki yang jelas dimana tujuan
pembelajaran awal dijabarkan melalui tujuan pembelajaran umum, kemudian
masing-masingnya dijabarkan pula menjadi sejumlah tujuan pembelajaran khusus.
B. UNSUR – UNSUR
DINAMIS DALAM BELAJAR
1. Dinamika
Siswa dalam Belajar
Bloom dkk, merupakan pelopor yang mengkategorikan perilaku hasil belajar
menjadi 3, yaitu :
a.
Ranah kognitif
1)
Pengetahuan, mencakup kemampuan ingatan tentang
hal yang telah dipelajari dan tersimpan dalam ingatan.
2)
Pemahaman, mencakup kemampuan menangkap arti dan
makna hal yang dipelajari.
3)
Penerapan, mencakup kemampuan menerapkan metode
dari kaedah untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru. Misalnya menggunakan
prinsip.
4)
Analisis, mencakup kemampuan merinci suatu
kesatuan dalam bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami
dengan baik.
5)
Sintesis, mencakup kemampuan membentuk suatu
pola baru.
6)
Evaluasi, mencakup kemampuan membentuk pendapat
tentang beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu.
b.
Ranah afektif
1)
Penerimaan, mencakup kepekaan tentang hal
tertentu dan kesediaan memperhatikan hal tersebut.
2)
Partisipasi, mencakup kerelaan, kesediaan
memperhatikan dan berpatisipasi dalam suatu kegiatan.
3)
Pemikiran dan penentuan sikap, mencakup menerima
sesuatu nilai, menghargai, mengakui, dan menentukan sikap.
4)
Organisasi, mencakup kemampuan membentuk suatu
sistem nilai sebagai pedoman dan pegangan hidup.
5)
Pembentukan pola hidup, mencakup kemampuan
menghayati nilai dan membentuknya menjadi pola nilai kehidupan pribadi.
c.
Ranah psikomotor
1)
Persepsi, mencakup kemampuan memilah-milahkan
hal-hal secara khas, dan menyadari adanya perbedaan yang khas tersebut.
2)
Kesiapan, mencakup kemampuan penempatan dari
dalam keadaan dimana akan terjadi suatu gerakan atau rangkaian gerakan.
3)
Gerakan terbimbing, mencakup kemampuan melakukan
gerakan sesuatu contoh, atau gerak peniruan.
4)
Gerakan yang terbiasa, mencakup kemampuan
melakukan gerakan-gerakan tanpa contoh.
5)
Gerakan kompleks, mencakup kemampuan melakukan
gerakan atau keterampilan yang terdiri dari banyak tahap, secara lancer,
efisien, dan tepat.
6)
Penyesuaian pola gerakan, yang mencakup
kemampuan mengadakan perubahan dan penyesuaian pola gerak-gerik dengan
persyaratan khusus yang berlaku.
7)
Kreativitas, mencakup kemampuan melahirkan
pola-pola gerak-gerik yang baru atas prakarsa.
Siswa yang belajar berarti memperbaiki kemampuan-kemampuan kognitif,
afektif, dan psikomotorik. Dengan meningkatnya kemampuan-kemampuan tersebut
maka keinginan, kemauan, dan perhatian pada lingkungan sekitarnya makin
bertambah.
2. Dinamika Guru dalam Pembelajaran
Peran guru dalam
kegiatan pembelajaran di sekolah relatif tinggi. Peran guru tersebut terkait
dengan peran siswa dalam belajar. Menurut Biggs dan Telfer diantara motivasi
belajar siswa ada yang diperkuat dengan cara-cara pembelajaran. Motivasi
instrumental, motivasi sosial, dan motivasi berprestasi rendah misalnya dapat
dikondisikan secara bersyarat agar terjadi peran belajar siswa. Junaidi
(blogspot.com, 2009) mengemukakan bagaimana cara pembelajaran yang berpengaruh
terhadap belajar siswa, yaitu :
a. Bahan ajar
Bahan ajar atau bahan belajar sangat berpengaruh terhadap belajar siswa.
Contoh, berikan bahan ajar dalam gambar-gambar menarik, foto-foto berwarna atau
jika menggunakan OHP atau LCD, dan gunakanlah huruf-huruf yang indah. Tujuannya
hanya satu, yaitu membuat bahan ajar yang akan kita ajar semenarik mungkin jika
dinilai siswa.
b. Suasana
belajar
Kondisi gedung sekolah, tata ruang kelas, dan alat-alat belajar
berpengaruh terhadap kegiatan belajar. Disamping kondisi fisik tersebut,
suasana pergaulan di sekolah juga berpengaruh pada kegiatan belajar. Bagaimana
caranya guru memberikan suasana belajar yang kondusif, aman, tentram, dan
nyaman.
c. Media dan
sumber belajar
Guru berperan penting dalam menempatkan media dan sumber belajar.
Lingkungan sekolah, TV, majalah, surat kabar, dan dunia maya pun bisa digunakan
sebagai media belajar.
d. Guru sebagai
subjek pembelajaran
Guru memiliki peranan penting dalam kegiatan pembelajaran. Apabila guru
tidak bisa mengajar dengan baik, maka biasanya murid akan malas dalam belajar.
Dengan adanya
peran-peran tersebut, maka sebagai pengajar guru adalah pembelajar sepanjang
hayat.
Sumber Bacaan
Nirwana, Herman
dkk. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Padang : FIP UNP
http://whandi.net/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi...,
diakses 19 Maret 2017 pukul 22.20 WIB
http://wawan-junaidi.blogspot.com/.../dinamika-guru-dalam-pembelajaran.html,
diakses 19 maret 2017 pukul 22.45 WIB
0 Response to "Tujuan Belajar dan Unsur – Unsur Dinamis Dalam Belajar"
Post a Comment
Jika bermanfaat, Silahkan Tinggalkan Komentarnya :)