RESUME 1
MATA KULIAH
BELAJAR DAN
PEMBELAJARAN
Oleh
Rio Arjulis
1204696
JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI
PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2017
1. Teori Belajar
Teori belajar adalah teori yang pragmatik
dan eklektif, teori dengan sifat demikian ini hampir dipastikan tidak pernah
mempunyai sifat ekstrim, tidak ada teori belajar yang secara ekstrim khusus
menekankan kepada aspek siswa, guru, dan kurikulum saja.
a.
Behavioristik
Beberapa teori belajar dari
behavioristik dikemukakan oleh beberapa pakar psikologi behavioristik yang
dikenal dengan S-R Psikologis. Mereka berpendapat bahwa tingkah laku manusia
itu dikendalikan oleh ganjaran (reward) atau penguatan (reinforcement) dari
lingkungan.
Jadi belajar menurut teori ini
adalah perubahan dalam tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara
stimulus dan respon atau lebih tepat perubahan yang dialami siswa dalam hal
kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara baru sebagai hasil interaksi
antara stimulus dan respon.
b.
Kognitif
Teori
kognitif sebaliknya lebih mementingkan proses belajar dari pada hasil belajar
itu sendiri. Menurut teori ini ilmu pengetahuan dibangun diri seseorang
individu melalui proses interaksi yang berkesinambungan dengan lingkungan.
c. Gestalt
Toko Psikologi
Gestalt adalah Wertheimer, Kohler, Koofka. Merupakan penemuan yang penting,
oleh karena melahirkan gejala penghayatan yang berbeda dengan unsur-unsur yang
membentuknya.
Menurut Gestalt,
semua kegiatan belajar menggunakan insight atau pemahaman terhadap hubungan –
hubungan, antara bagian atau keseluruhan, tingkat kejelasan atau keberartian
dari apa yang diamati dalam situasi belajar adalah lebih meningkatkan seseorang
dari pada dengan hku dan ganjaran.
d.
Humanistik
Bagi penganut teori ini, proses belajar harus berhulu dan
bermuara pada manusia itu sendiri. Dari beberapa teori belajar, teori
humanistik inilah yang paling abstrak yang paling mendekati dunia filsafat dari
ada dunia pendidikan. Teori
menekankan kepada pentingnya “isi” dari proses belajar. Dalam kenyataan teori
ini lebih banyak bicara tentang pendidikan dan proses belajar dalam bentuk
paling ideal.
e.
Teori
belajar Sosial
Teori belajar sosial diawali dengan kepercayaan bahwa proses
dan isu psikologi yang penting telah diabaikan atau hanya dipelajari sebagian
saja oleh teori-teori lain. Menurut teori ini hal yang penting adalah kemampuan
individu untuk mengambil sari informasi dari tingkah laku orang lain. Menurut
teori belajar sosial, hal yang amat penting ialah kemampuan kemampuan individu
untuk mengambil sari informasi sari tingkah laku orang lain, memutuskan tingkah
laku mana yang akan diambil.
f.
Konstruktivistik
Para ahli konstruktivistik berpandangan bahwa pengetahuan
dipandang sebagai suatu proses pembentukan (konstruksi) yang terus – menerus,
terus berkembang dan berubah. Salah satu filsafat pengetahuan yang
menekankan bahwa pengetahuan kita adalah konstruksi (bentukan) kita sendiri.
g.
Sibernetik
Proses pembelajaran pada era globalisasi akan dipengaruhi
oleh kemajuan teknologi komunikasi, demikian juga di Indonesia karena dunia
sekarang tanpa sekat dan tanpa batas, semuanya serba transparan. proses
pembelajaran ini akan menuntut berbagai kemampuan, di antaranya kemampuan siswa
untuk belajar mandiri. Belajar sibernetik (cyber
learning/e-learning) meruakan salah satu proses pembelajaran yang sedang
yang sedang berkembang dewasa ini.
Menurut Siciati dan Prasetia
Irawan (2001: 22). Teori belajar sibernetik berkembang bersamaan ilmu
informasi. Kata Sibernetik sendiri dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997)
adalah ilmu pengetahuan tentang komunikasi dan pengawasan yang khususnya
berkenaan dengan studi bandingan atas sistem pengawasan otomatis (seperti
sistem saraf dan otak).
a.
Pengertian Belajar
Belajar adalah aktifitas mental atau ( Psikhis ) yang
terjadi karena adanya interaksi aktif antara ndividu dengan lingkungannya yang
menghasilkan perubahan-perubahan yang bersifat relativ tetap dalam aspek-aspek
: kognitif, psikomotor dan afektif. Perubahan tersebut dapat berubah sesuatu
yang sama sekali baru atau penyempurnaan / penigkatan dari hasil belajar yang
telah di peroleh sebelumnya.
Menurut Slavin dalam Catharina Tri Anni (2004),
belajar merupakan proses perolehan kemampuan yang berasal dari pengalaman.
Menurut Gagne dalam Catharina Tri Anni (2004), belajar merupakan sebuah sistem
yang didalamnya terdapat berbagai unsur yang saling terkait sehingga
menghasilkan perubahan perilaku.
Sedangkan menurut Bell-Gredler dalam Udin S.
Winataputra (2008) pengertian belajar adalah proses yang dilakukan oleh manusia
untuk mendapatkan aneka ragam competencies, skills, and attitude.
Kemampuan (competencies), keterampilan (skills), dan sikap (attitude)
tersebut diperoleh secara bertahap dan berkelanjutan mulai dari masa bayi
sampai masa tua melalui rangkaian proses belajar sepanjang hayat.
b.
Pengertian
Pembelajaran
Pembelajaran adalah upaya yang dilakukan untuk
membantu seseorang atau sekelompok orang sedemikian rupa dengan maksud supaya
di samping tercipta proses belajar juga sekaligus supaya proses belajar menjadi
lebih efesien dan efektif.
Menurut Gagne, Briggs, dan wagner dalam Udin S.
Winataputra (2008) pengertian pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang
dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa. Menurut UU
Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, pembelajaran adalah proses interaksi
peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkingan belajar.
Sumber Bacaan
0 Response to "Pengertian Belajar dan Pembelajaran Menurut Teori"
Post a Comment
Jika bermanfaat, Silahkan Tinggalkan Komentarnya :)