LAPORAN
OBSERVASI
TENTANG
“MASALAH –MASALAH BELAJAR YANG DIHADAPI
GURU DALAM PBM SERTA PENYELESAINYA”
OLEH
ANDARI
NELCHA
1200407
KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2015
KATA
PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT dengan
kurnianya kita dapat hidup merasakan nikmat hidup dan menghirup udara yang
begitu menyegarkan. Serta shalawat dan salam semoga tercurah terhadap junjungan
kita Nabibullah Muhammad SAW. Semoga rahmat dan doa beliau terhadap umatnya
membawa kita kepada syariat islam yang dirhidai beliau.
Akhirnya saya berhasil menyelesaikan
tugas ini dengan baik. Terima kasih terhadap semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan Laporan Observasi ini untuk memnuhi tugas akhir mata kulia
pengembangan sumber daya pembelaaran. Dan tak lupa kepada dosen pembimbing yang
telah memberi kesempatan kepada kami untuk mencari dan mengkaji serta membahas
materi tersebut yang sangat penting di kehidupan dalam kegiatan belajar-mengajar.
Terakhir tak lupa kepada pembaca
yang sekiranya menemukan kejanggalan atau tidak sesuai dan kekurangan dari
laporan ini. Mohon untuk memberikan kritik serta sarannya yang akan menjadikan
perbaikan di masa yang akan datang, menjadikan makalah yang akan kami buat
lebih bermutu.
Padang,
12 Juni 2015
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………… i
Daftar Isi………………………………………………………………… ii
Bab 1 : Pendahuluan…………………………………………………… 1
A.
Latar
Belakang ……………………………………………… 1
B.
Fokus
Observasi…………………………………………….. 1
C.
Pertanyaan
observasi……………………………………….. 2
D.
Tujuan
Observasi…….……………………………………… 2
E.
Manfaat
Observasi…………………………………………… 3
Bab II : Landasan Teori………………………………………………… 4
A.
Tinjauan
Pustaka…………………………………………… 4
B.
Kerangka
Konseptual…..…………………………………... 13
Bab III : Metode Observasi……………………………………………. 14
A.
Pendekatan
Observasi………………………………………. 14
B.
Informan
Observasi……………………………………… 14
C.
Teknik dan
Pengumpulan Data……………………………... 14
D.
Teknik Analisa Data……………………………………….. 15
BAB IV : Hasil Observasi dan
pembahasan………………………….. 16
A.
Hasil
Observasi…………………………………………….. 16
B.
Pembahasan………………………………………………… 18
BAB V : Kesimpulan dan Saran……………………………………… 20
A.
Kesimpulan…………………………………………………. 20
B.
Saran………………………………………………………… 20
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………… 21
DOKUMENTASI FOTO………………………………………….. ... 22
LAMPIRAN………………………………………………………….. 23
BAB
1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan teknologi
mempengaruhi segala aspek dan tatanan dalam dunia pendidikan, keseluruhan itu
dipengaruhi oleh sistim pendidikan dan pola interaksi yang dilakasanakan dalam
proses belajar pembelajaran.
Sumber belajar (learning resources)
adalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat
digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara
terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar
atau mencapai kompetensi tertentu.
Berdasarkan pengertian diatas maka saya melakukan
observasi di SMK N 10 Padang untuk mengetahui Pelaksanaan Pembelajaran Fisika
di SMK N 10 Padang guna Mengatasi
permasalahan yang terjadi dan memecahkan masalah dengan merumuskan solusi atau
pemecahan masalah dan mengimplemetasikanya.
B. Fokus Observasi
Observasi ini Difokuskan pada “Pelaksanaan
Pembelajaran Fisika di SMK N 10 Padang dan informasi bersumber pada hasil
wawancara dengan Guru Mata Pelajaran Fisika .
C.
Pertanyaan Observasi
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas maka,pertanyaan
dalam Observasi ini adalah:
1.
Bagaimana Perencanaan pembelajaran Fisika di SMKN 10 Padang ?
2.
Bagaimana Pemanfaatan Segala Sumber Daya yang terdapat di SMK 10
Padang untuk menunjang proses pembelajaran Fisika di SMK?
3.
Bagaimana proses dan prosedur pembelajaran Fisika di
SMK N 10 Padang?
D. Tujuan Observasi
1.
Mengetahui Perencanaan pembelajaran Fisika di SMK N 10
Padang
2.
Mengetahui Pemanfaatan Segala Sumber Daya yang terdapat di SMKN
10 Padang untuk menunjang proses pembelajaran
Kimia di SMK N 10 Padang.
3.
Mengetahui Bagaimana proses dan prosedur pelaksanaan
kegiatan pembelajaran Fisika di SMKN
10 Padang.
4.
Mencarikan alternatif pemecahan masalah atas
permasalahan yang timbul dan mengimplementasikanya.
E. Manfaat Observasi
Manfaat yang dapat diperoleh dengan diadakanya Observasi ini adalah sebagai
berikut:
1.Bagi Guru
Sebagai pedoman atau masukan bagi guru untuk memanfaatkan segala sumber
daya secara optimal dalam rangka melaksanakan Proses Pembelajaran.
2.Bagi Observer
Sebagai prasyarat menyelesaikan tugas akhir Mata Kuliah Pengembangan Sumber
Daya pembelajaran di jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Padang.
BAB II
LANDASAN
TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Belajar
Belajar adalah
perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau
potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat.
Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang
dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan
perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang
berupa stimulus dan output yang berupa respon. Stimulus adalah apa saja yang
diberikan guru kepada pelajar, sedangkan respons berupa reaksi atau tanggapan
pelajar terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut.
B. Empat Tahapan Belajar
1. Inkompetensi bawah sadar
Kondisi di
saat kita tidak mengetahui kalau ternyata kita tidak tahu. Contohnya adalah
keadaan pikiran banyak pengemudi muda saat mulai belajar mengemudi. Itulah
mengapa pengemudi muda mengalami lebih banyak kecelakaan ketimbang pengemudi
yang lebih tua dan berpengalaman. Mereka tidak dapat (atau tidak mau) mengakui
terbatasnya pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman mereka. Orang-orang yang
berada dalam keadaan ini kemungkinan besar akan mengambil risiko, memapar diri
pada bahaya atau kerugian, untuk alasan sederhana yang sama sekali tidak mereka
sadari bahwa itulah yang mereka lakukan.
2. Inkompetensi sadar
Pengakuan sadar pada diri sendiri bahwa kita tidak
tahu apa yang dapat kita lakukan, dan penerimaan penuh atas kebodohan kita.
3. Kompetensi sadar
Ketika kita mulai memiliki keahlian atas sebuah
subjek, tetapi tindakan kita belum berjalan otomatis. Pada belajar yang ini,
kita harus melaksanakan semua tindakan dalam level sadar. Saat belajar
mengemudi, misalnya, kita harus secara sadar tahu di mana tangan dan kaki kita,
berpikir dalam setiap pengambilan keputusan apakah akan menginjak rem,
berbelok, atau ganti gigi. Saat kita melakukannya, kita berpikir dengan sadar
tentang bagaimana melakukannya. Pada tahap ini, reaksi kita jauh lebih lamban
ketimbang reaksi para pakar.
4.
Kompetensi bawah sadar
Tahapan seorang ahli yang sekadar melakukannya, dan bahkan mungkin tidak
tahu bagaimana ia melakukannya secara terperinci. Ia tahu apa yang ia lakukan,
dengan kata lain, ada sesuatu yang ia lakukan di hidup ini yang bagi orang lain
tampak penuh risiko tetapi bagi dia bebas risiko. Ini terjadi karena ia telah
membangun pengalaman dan mencapai kompetensi bahwa sadar pada aktivitas itu
selama beberapa tahun. Ia tahu apa yang ia lakukan, dan ia juga tahu apa yang
tidak dapat ia lakukan. Bagi seseorang yang tidak memiliki pengetahuan dan
pengalamannya, apa yang ia lakukan tampak penuh risiko.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa belajar secara
sederhana dikatakan sebagai proses perubahan dari belum mampu menjadi sudah
mampu, terjadi dalam jangka waktu tertentu. Perubahan yang terjadi itu harus
secara relative bersifat menetap (permanent) dan tidak hanya terjadi pada
perilaku yang saat ini nampak (immediate behavior) tetapi juga pada prilaku
yang mungkin terjadi di masa mendatang (potential behavior. Hal lain yang perlu
diperhatikan adalah bahwa perubahan-perubahan tersebut terjadi kareana
pengalaman.
2.
Pengertian Sumber Belajar
Sumber belajar pada dasarnya
merupakan komponen teknologi instruksional, yang disebut dengan istilah
“Komponen Sistem Instruksional”. Teknologi instruksional adalah proses yang
kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan
organisasi untuk menganalisis masalah, mencari cara pemecahan, melaksanakan,
mengevaluasi dan mengelola pemecahan masalah-masalah dalam situasi di mana
kegiatan belajar-mengajar itu mempunyai tujuan dan terkontrol.
Sumber belajar (learning resources)
adalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat
digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara
terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar
atau mencapai kompetensi tertentu.
Berdasarkan konsep-konsep di atas,
sumber belajar pada dasarnya merupakan komponen sistem instruksional yang
meliputi pesan, orang, bahan, peralatan, teknik dan latar (lingkungan).
3. Tujuan
Sumber Belajar
Sumber belajar ditetapkan sebagai
informasi yang disajikan dan disimpan dalam berbagai bentuk media, yang
bertujuan agar dapat membantu siswa dalam belajar sebagai perwujudan dari
kurikulum. Bentuknya tidak terbatas apakah dalam bentuk cetakan, video, format
perangkat lunak atau kombinasi dari berbagai format yang dapat digunakan oleh
siswa ataupun guru. Dengan demikian maka tujuan sumber belajar juga diartikan
sebagai segala tempat atau lingkungan sekitar, benda, dan orang yang mengandung
informasi dapat digunakan sebagai wahana bagi peserta didik untuk melakukan
proses perubahan tingkah laku.
Menurut segi pengembangannya, sumber belajar ada dua
macam, yaitu;
a. Learning Resources
by design (sumber belajar yang dirancang sengaja dipergunakan untuk
keperluan pengajaran, atau setelah diadakan seleksi).
b. Learning
Resources by utilitarian (sumber belajar yang tidak dirancang untuk kepentingan
tujuan belajar/pengajaran), yaitu segala macam sumber belajar (lingkungan) yang
ada disekeliling sekolah dimanfaatkan guna memudahkan peserta didik yang sedang
belajar. Sifatnya insidental/seketika. Misalnya tokoh, pahlawan, masjid, pasar
dan sebagainya.
Sumber belajar akan menjadi bermakna
bagi peserta didik maupun guru apabila sumber belajar diorganisir melalui satu
rancangan yang memungkinkan seseorang dapat memanfaatkannya sebagai sumber
belajar. Jika tidak maka tempat atau lingkungan alam sekitar, benda, orang, dan
atau buku hanya sekedar tempat, benda, orang atau buku yang tidak ada artinya
apa-apa.
Tempat, benda,
orang, bahan, buku, peristiwa dan fakta tidak akan menjadi sumber belajar yang
bermakna bagi peserta didik maupun guru apabila tidak diorganisasi melalui satu
rancangan yang memungkinkan seseorang dapat memanfaatkannya sebagai sumber
belajar. Jika tidak, maka tempat atau lingkungan alam sekitar,
benda, orang, dan atau buku hanya sekedar tempat, benda, orang atau buku yang
tidak bermakna apa-apa.
4. Fungsi
Sumber Belajar
Sumber
belajar memiliki fungsi:
a.
Meningkatkan produktivitas pembelajaran.
b.
Mempercepat laju belajar dan membantu guru untuk
menggunakan waktu secara lebih baik.
c.
Mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi,
sehingga dapat lebih banyak membina dan mengembangkan gairah.
d.
Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya
lebih individual.
e.
Mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional.
f.
Memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkembang
sesuai dengan kemampuannnya.
h.
Perancangan program pembelajaran yang lebih
sistematis.
i.
Pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh
penelitian.
j.
Lebih memantapkan pembelajaran.
k.
Meningkatkan kemampuan sumber belajar.
l.
Penyajian informasi dan bahan secara lebih kongkrit.
m.
Memungkinkan belajar secara seketika.
n.
Mengurangi kesenjangan antara pembelajaran yang
bersifat verbal dan abstrak dengan realitas yang sifatnya kongkrit.
o.
Memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung.
p.
Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas,
dengan menyajikan informasi yang mampu menembus batas geografis.
Fungsi-fungsi di atas sekaligus
menggambarkan tentang alasan dan arti penting sumber belajar untuk kepentingan
proses dan pencapaian hasil pembelajaran siswa.
Adapun
fungsi lain sumber belajar :
1.
Meningkatkan produktivitas pembelajaran dengan jalan:
a.
mempercepat laju belajar dan membantu guru untuk
menggunakan waktu secara lebih baik; dan
b.
mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi,
sehingga dapat lebih banyak membina dan mengembangkan gairah.
2.
Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya
lebih individual, dengan cara:
a.
mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional; dan
b.
memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkembang
sesuai dengan kemampuannnya.
3.
Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap
pembelajaran dengan cara:
a.
perancangan program pembelajaran yang lebih
sistematis; dan
b.
pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh
penelitian.
4.
Lebih memantapkan pembelajaran, dengan jalan:
a.
meningkatkan kemampuan sumber belajar;
b.
penyajian informasi dan bahan secara lebih kongkrit.
5.
Memungkinkan belajar secara seketika, yaitu:
a.
mengurangi kesenjangan antara pembelajaran yang
bersifat verbal dan abstrak dengan realitas yang sifatnya kongkrit;
b.
memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung.
6.
Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas,
dengan menyajikan informasi yang mampu menembus batas geografis
5. Manfaat Sumber
Belajar
Adapun manfaat dari sumber belajar adalah sebagai berikut:
a. Memberi pengalaman belajar secara langsung dan konkret kepada peserta
didik. Misalnya karyawisata ke objek-objek seperti pabrik, pelabuhan, kebun
binatang dan sebagainya.
b. Dapat menyajikan sesuatu yang tidak mungkin diadakan, dikunjungi, atau
dilihat secara langsung dan konkret. Misalnya denah, sketsa, foto, film,
majalah dan sebagainya.
c. Dapat menambah dan memperluas cakrawala sajian yang ada di dalam kelas.
Misalnya buku-buku teks, foto, film, nara sumber majalah dan sebagainya.
d. Dapat memberi informasi yang akurat dan terbaru. Misalnya buku-buku bacaan,
encyclopedia, majalah dan sebagainya.
e. Dapat membantu memecahkan masalah pendidikan (instruksional) baik dalam
lingkup mikro maupun makro. Misalnya secara makro: sistem belajar jarak jauh
(SBJJ) melalui modul.
f. Dapat memberi motivasi yang positif, apabila diatur dan direncanakan
pemanfaatannya secara tepat.
g. Dapat merangsang untuk berfikir, bersikap dan berkembang lebih lanjut.
Misalnya buku teks, buku bacaan, film dan lain-lain, yang mengandung daya
penalaran, sehingga dapat merangsang peserta didik untuk belajar berfikir,
menganalisis dan berkembang lebih lanjut.
6. Ciri-Ciri Sumber Belajar
Secara garis
besar sumber belajar mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a. Sumber belajar harus mampu memberikan kekuatan dalam proses belajar
mengajar, sehingga tujuan instruksional dapat tercapai secara maksimal.
b. Sumber belajar harus mempunyai nilai-nilai instruksional edukatif yaitu
dapat mengubah dan membawa perubahan yang sempurna terhadap tingkah laku sesuai
dengan tujuan yang ada.
c. Dengan adanya klasifikasi sumber belajar, maka sumber belajar yang
dimanfaatkan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. Tidak terorganisasi dan tidak sistematis baik dalam bentuk maupun isi.
2. Tidak mempunyai tujuan instruksional yang eksplisit.
3. Hanya dipergunakan menurut keadaan dan tujuan tertentu atau secara
insidental.
4. Dapat dipergunakan untuk berbagai tujuan instruksional.
7. Klasifikasi Sumber Belajar
AECT (Association for
Education Communication and Technology) membedakan sumber belajar menjadi 2
(dua) macam, yaitu :
a. Sumber belajar yang dirancang (by design) untuk tujuan belajar
seperti guru, dosen, pelatih, ruang kuliah (belajar), laboratorium,
perpustakaan, bengkel kerja, simulator, modul.
b. Sumber belajar yang dimanfaatkan (by utilization) yaitu dimanfaatkan
untuk tujuan. Misalnya pejabat, tokoh masyarakat, orang ahli di lapangan,
pabrik, pasar, rumah sakit, surat kabar, radio, televisi dan sebagainya
c.
AECT (Association
For Education Communication and Technology) juga telah mengklasifikasikan
sumber belajar menjadi 6 (enam), yaitu :
d. Pesan (messages), yaitu informasi yang ditransmisikan (diteruskan)
oleh komponen lain dalam bentuk ide, fakta, arti dan data. Termasuk ke dalam
kelompok pesan adalah semua bidang studi atau mata pelajaran yang harus
diajarkan kepada peserta didik.
e. Orang (peoples), yaitu manusia yang bertindak sebagai penyimpan,
pengolah, penyaji pesan. Dalam kelompok ini msialnya seorang guru, dosen,
tutor, peserta didik, tokoh masyarakat atau orang-orang lain yang mungkin
berinteraksi dengan peserta didik.
f. Bahan (materials), yaitu perangkat lunak yang mengandung pesan untuk
disajikan melalui penggunaan alat atau pun oleh dirinya sendiri. Berbagai
program media termasuk kategori bahan, misalnya transparansi, slide, film, film
strip, audio, video, buku, majalah, bahan instruksional terprogram dan
sebagainya.
g. Alat (devices), yaitu perangkat keras yang digunakan untuk
penyampaian pesan yang tersimpan dalam bahan. Misalnya, proyektor slide, overhead,
video tape, pesawat radio, pesawat televisi dan sebagainya.
h.
Proyektor slide
dapat digunakan dengan mengoperasikan secara manual, remote control (dari jarak
tertentu), atau secara sunc-tape (operasi secara otomatis bersama dengan
suara). Operasi slide dapat pula dengan aminasi (dihidupkan) dengan menggunakan
beberapa proyektor yang telah diprogram sedemikian rupa secara otomatis antara
operasi disolve-nya, suara dan gambarnya, sehingga menimbulkan kesan
hidup. Operasi seperti ini kebanyakan dipergunakan untuk keperluan suatu
pertunjukan atau penampilan yang menghendaki adanya suatu impresi dan
apresiasi.
i.
Teknik (Techniques),
yaitu prosedur atau acuan yang disiapkan untuk menggunakan bahan, peralatan,
orang dan lingkungan untuk menyampaikan pesan. Contoh: instruksional
terprogram, belajar sendiri, belajar tentang permainan simulasi, demonstrasi,
ceramah, tanya jawab dan sebagainya.
j.
Lingkungan (setting),
yaitu situasi sekitar dimana pesan disampaikan, lingkungan bisa bersifat fisik
(gedung sekolah, kampus, perpustakaan, laboratorium, studio, auditorium,
museum, taman) maupun lingkungan non fisik (suasana belajar dan sebagainya).
8. Pemilihan
Sumber Belajar
Untuk memilih sumber belajar yang baik, perlu memperhatikan beberapa
kriteria sebagai berikut :
a.
Ekonomis dan
murah
Hendaknya dalam memilih sumber belajar mempertimbangkan segi ekonomis dalam
arti relatif murah, yakni secara nominal uang atau biaya yang dikeluarkan hanya
sedikit.
b.
Praktis dan
sederhana
Praktis artinya tidak memerlukan pelayanan dan pengadaan sampingan yang
sulit dan langka. Sederhana artinya tidak memerlukan pelayanan khusus yang
mensyaratkan keterampilan yang rumit dan kompleks.
c.
Bersifat
fleksibel (luwes)
Artinya bahwa sumber belajar ini dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan
instruksional dan dapat dipertahankan dalam berbagai situasi dan pengaruh.
d.
Komponen-komponen
sesuai dengan tujuan
Mungkin satu sumber belajar sangat ideal, akan tetapi salah satu, bahkan
keseluruhan komponen ternyata justru menghambat instruksional.
9. Pusat Sumber Belajar
Secara sederhana bila kita urai
Pusat Sumber Belajar (PSB) adalah tempat atau lembaga dimana berbagai sumber
belajar diorganisasikan ke dalam sistem pembelajaran guna memenuhi kebutuhan
belajar siswa dan kebutuhan mengajar guru. Dengan demikian Pusat Sumber Belajar
akan menjadi sistem pendukung dalam pencapaian tujuan atau kompetensi
pembelajaran. Adanya kata diorganisasikan, ini memberi penegasan bahwa Pusat
Sumber Belajar berbeda dengan Sumber Belajar. Oleh karena itu, tempat kumpulan
sumber belajar belum dapat disebut Pusat Sumber belajar.
Dari beberapa pengertian di atas,
dapat digambarkan bahwa PSB sebagai bagian integral dalam sistem pembelajaran
terus berkembang baik dari segi sarana dan prasarana yang dimilikinya sampai
kepada fungsi-fungsinya dalam mencapai tujuan atau kompetensi pembelajaran.
Peterson (1977), mengambarkan PSB sebagai lembaga yang terdiri dari,
pengem-bangan sistem instruksional, perpustakaan, ruangan belajar
non-tradisional, serta pelayanan audio-visual, peralatan, dan kegiatan produksi
media.
BAB III
METODE
OBSERVASI
A. Pendekatan
Observasi
Sesuai dengan latar belakang,
rumusan masalah, fokus Observasi, pertanyaan masalah dan tujuan Observasi maka
pendekatan Observasi yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Dimana
Observasi kualitatif berdasarkan pendapat Sugiono (2005:1) adalah metode
Observasi yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah.
Boydan dan
Tylor dalam Moleong (2007:3) mendefinisikan pendekatan kualitatif sebagai
prosedur Observasi yang menghasilkan data deskriptif berpua kata-kata tertulis
atau lisan dari oranmg-orang atau perilaku yang diamati. Menurut Suharsimi
Arikung suatu variabel, gejala atau keadaan. Dalam Observasi ini metode
deskriptif kualitatif digunakan untuk menggambarkan Aktifitas
Kegiatan Industri Bordir Komputer.
B. Informan
Observasi
Suharsimi Akrukunto (2006:116)
mengungkapkan informan/subjek Observasi adalah benda, hal, orang, atau tempat
data untuk variabel Observasi melekat dan dipermasalahkan. Sumber data adalah
dari mana data dapat diperoleh. Sumber data utama dari Observasi ini adalah
hasil wawancara.
C. Teknik
dan Alat Pengumpul Data
Teknik pengumpul data adalah
cara-cara yang ditempuh peneliti untuk memperoleh data. Moh Nazir (1998:21) pengumpulan
data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang
diharapkan. Sesuai dengan data yang diambil oleh peneliti maka peneliti akan
terjun langsung kelapangan untuk mendapatkan data yangt dibutuhkan, dengan
menggunakan alat pengumpul data dan berupa pedoman observasi, wawancara dan
studi dokumentasi dengan menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
1.
Observasi
Margono (2003:16) Observasi merupakan pengamatan dan
pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak oleh objek Observasi.
Teknik observasi ini digunakan
peneliti untuk mengamati secara langsung bagaimana aktifitas mahaPeserta Didik
dalam perkuliahan bahsa pemprograman di jurusan teknologi pendidikan.
2.
Wawancara
Moh. Nazir (1990:234) wawancara adalah proses memperoleh
keterangan untuk tujuan Observasi dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka
antara pewawancara dan penjawab atau resonden dengan menggunakan alat interview
quide (panduan wawancara). Wawancara digunakan dalam rangka memperoleh data informasi
verbal secara langsung dari sumber data. Untuk memperoleh informasi tersebut
dijadikan pedoman wawancara yang meliputi apa saja aktifitas Peserta Didik baik
positif maupun negatif dalam Pelatihan bahasa pemprograman.
3.
Studi
Dokumentasi
Selain wawancara
dan observasi dalam Observasi ini juga menggunakan dokumentasi yang dapat
mendukung hasil Observasi. Suharsimi Arikunto (1993:131) studi dokumentasi
yaitu mencari data yang berhubungan dengan benda-benda tertulis, tempat dan
kertas atau orang. Studi dokumentasi yang dimaksud disini adalah foto kegiatan Peserta
Didik dalam proses Penelitian berlangsung.
D.
Teknik Analisi Data
Berdasarkan teknik pengumpulan data yang digunakan, maka
diperlukan adanya kegiatan menganalisis data. Suharsimi (1993:205) analisis
data adalah proses menyeleksi, menyederhanakan, memfokuskan, mengabstraksikan,
mengorganisasikan data secara sistematis dan rasional untuk menampilkan
bahan-bahan yang dapat digunakan dalam rangka menyusun jawaban terhadap tujuan
Observasi.
BAB IV
HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Observasi
1.
Deskripsi Umum
Perencanaan
pembelajaran diantaranya Membuat RPP, Silabus, Promes, Prota, dan
Skenario Pengajaran dan semua perencanaan tersebut dilaporkan
per-semester dan dikumpul pertahun ajaran
ke waka kurikulum seterusnya dibundel untuk arsip,
Siswa
sangat antusias dengan penyampaian materi dengan media berupa gambar, video
maupun animasi yang disajikan , karena dapat memberi pengalaman nyata melalui
imajinasi masing-masing siswa yang beragam dan dikaitka dengan pengalaman di
keseharian siswa.
Siswa
terbuka dengan berbagai hal mulai dari masalah pribadi, keluarga karena
perasaan nyaman dengan guru. Guru harus mampu menjadi teman bagi siswa yang
dapat terbuka dengan berbagai masalah yang dihadapi karena mereka butuh
kehadiran kita sebagai orang tua yang terbuka terhadap apermasalahan
mereka.intinya adalah saling mendengarkan.
2.
Deskripsi Khusus
Dari hasil observasi yang telah dilakukan, dapat dilihat
bagaimana kegiatan Pembelajaran Fisika di SMK 10 N Padang, dengan tabel wawancara berikut:
Tabel 1: Wawancara dengan Guru Mata
Pelajaran Fisika
Di SMK N 10 Padang
No
|
Indikator
|
Pertanyaan
|
Jawaban
|
Rencana
Pembelajaran
|
Apa
saja perencanaan pembelajaran yang dibuat untuk pedoman belajar?
|
Perencanaan pembelajaran
diantaranya Membuat
RPP, Silabus, Promes, Prota
|
|
Bagaimana
prosedur administrasi perencanaan pembelajaran diteliti kepala
sekolah/pengawas?
|
Semua
Perencanaan tersebut dilaporkan per semester dan dikumpul pertahun
ajaran ke waka kurikulum seterunya
dibundel untuk arsip, pengawas dari dinas datang dua kali perbulan untuk
memantau dan mengevaluasi perencanaan pengajaran.
|
||
Adakah
terdapat ketidak sesuaian perencanaan belajar penerapanya didalam kelas?
|
Dalam
pelaksanaannya di dalam kelas tentu terjadi ketidaksesuaian dengan RPP karna
terjadinya perubahan situasi dan kondisi di dalam kelas, sehingga metode, dan
strategi yang digunakan berubah
|
||
Seberapa
besar efektifitas Perencanaan pembelajaran yang dibuat?
|
Tentu
dengan RPP, akan membantu guru dalam
proses belajar karena dapat dijadikan sebagai pedoman guru
|
||
Strategi
dan Metode Pembelajaran
|
Apa strategi yang digunakan dalam proses
pembelajaran?
|
Strategi
yang di gunakan adalah strategi yang dapat mendekatkan guru dengan siswa sehingga
proses PBM dapat berjalan
|
|
Apa
kesulitan yang dihadapi saat menerapkan strategi yang digunakan?
|
Kesulitan
yang dihadapi adalah motivasi siswa yang rendah, daya tangkap siswa yang
rendah, dan karakter siswa yang berbeda-beda.
|
||
Media Pembelajaran
|
Berbasis apakah media yang dibuat?
|
Media
yang di gunakan hanya lah media papan tulis, guru tidak menggunakan alat
canggih seperti infokus karna keterbatasan alat itu di sekolah, yang hanya
terdiri dari beberapa infokus
|
|
Apa saja kendala yang dihadapi saat
megunakan media tersebut?
|
Kendala
guru adalah ketika meminjam infokus, terkadang infokus itu sudah digunakan
guru lain
|
||
Seberapa besar antusias belajar siswa saat mengajar dengan mengunakan media
tertentu?
|
Dalam
pembelajaran dengan menggunkan media siswa menjadi bersemangat dan
termotivasi dalam belajar,
|
||
Relevankah media yg digunakan dengan
materi pembelajaran?
|
Media
tersebut harus relevan dengan materi, media dan penggunaanya dalam penyajian
materi di singkronkan dalam RPP proses belajar benar-benar terencana dan
dapat mengatasinya ketidak sesuaian
|
||
Kegiatan Pembelajaran
|
Apa kegiatan yang dilakukan untuk
membangkitkan semangan belajar siswa?
|
Dengan
memberikan motivasi di awal pembelajaran yang sesuai dengan KD
dan sesuai dengan materi pembelajaran pada hari itu
|
|
Apa tindakan yang diambil saat
menghadapi siswa yang kurang berminat mengikuti proses belajar?
|
Caranya
dengan mendekati siswa dan memberikan motivasi kepada siswa itu serta
melibatkan siswa itu dalam proses belajar, sehingga siswa itu menjadi merasa
di anggap di dalam kelas dan menjadi berminat untuk belajar
|
||
Seperti apakah reword yang diberikan
terhadap keberhasilan belajar siswa?
|
Reword
di berikan dalam bentuk memberikan siswa nilai plus ketika berhasil
dalam menjawab dan mengerjakan apa
yang diperintahkan guru nya serta diberikan berupa bercandan yang mampu
membuat suasana kelas menjadi tidak tegang
|
||
Suasana Pembelajaran
|
Bagaimana kedekatan antara guru dengan
siswa? Apakah dapat terjalin suasana kekeluargaan saat belajar?
|
Kedekatan
guru dengan siswanya baik, karena ketika di dalam pelajaran bapak, jarang
ditemui siswa yang cabut serta bapak gurunya adalah salah satu guru favorit
di sekolah itu.
|
|
Apakah siswa terbuka terhadap guru
atas permasalahan yang mereka hadapi?
|
Siswa
terbuka dengan guru nya tentang masalah pribadinya, terutama masalah yang
berhubungan dengan pelajaran fisika,dan bapak juga sering mendengarkan keluh
kesah siswanya lalu memberikan solusi
|
||
Seperti apa permasalahan yang pernah
terjadi ketika PBM?
|
Masalah
yang sering di hadapi adalah siswa yang sulit berkosentrasi ketika belajar,
daya tangkap siswa yang rendah serta metode yang di gunakan hanya lah metode
ceramah dan dikusi
|
||
Pusat sumber belajar
|
Apakah ada menggunakan pusat sumber
belajar yang ada di sekolah untuk mendukung PBM?
|
Jarang
sekali, karena PSB yang di sekolah yaitu perpustakaan buku yang tersedia
tidak sesuai dengan kurikulum sekarang yang kembali ke kurikulum lama,
sedangkan buku yang tersedia di perpustakaan hanya lah buku-buku kurikulum
2013
|
|
Evaluasi pembelajaran
|
Dalam bentuk apa evaluasi pembelajaran
yang diberikan terhadap siswa?
|
Evaluasi
diberikan dalam bentuk soal tes dan juga secara psikomotor siswa dalam proses
belajar-pembelajaran.
|
B. Pembahasan
Berdasarkan
hasil observasi yang telah dilakukan pada hari rabu 13 Mei 2015, SMKN 10 Padang
dan mewawancarai guru bidang studi Fisika, saya mendapat banyak informasi
berupa perencanaan pembembelajaran yang dilakukan, proses kegiatan belajar yang
dilaksanakan, pemanfaatan media dalam pembelajaran hingga evaluasi yang
dilakukan.
Perencanaa
dirancang sedemikian rupa sehingga benar-benar dapat dijadikan pedoman dalam
melaksanakan kegiatan belajar-mengajar di kelas dan dapat terintegrasi dengan
media pembelajaran yang dirancang mengunakan teknologi informasi dan kegiatan
dilaboratorium.
Media
pembelajaran yang digunakan hanya media sederhana dan manual yaitu media papan
tulis, dalam segi media elektronik hanya ada beberapa infokus, namun terkadang
penggunakan infokus ini sulit karna jumlahnya yang terbatas
Metode
yang di gunakan dalam pembelajaran masih menggunakan metode sederhana yaitu
metode ceramah dan metode diskusi, namun metode ini cukup efektif diterapkan dalam PBM
Strategi
yang telah dirumuskan dalam perencanaan pembelajaran tidak selamanya efektif
karena strategi yang digunakan harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi
belajar siswa saat itu. Jika dipaksakan untuk menyesuaikan segala item
perencanaan dalam proses belajar maka dapat terjadi ketidak sesuaian dalam
kegiatan belajar. Strategi yang di gunakan dalam pembelajaran hanya strategi
yang bias memahami siswanya tentu ini adalah stategi yang masih manual namun
cukup untuk diterapkan di dalam kelas
Sehingga Guru harus mampu menjadi teman bagi
siswa yang dapat terbuka dengan berbagai masalah yang dihadapi karena mereka
butuh kehadiran kita sebagai orang tua yang terbuka terhadapa permasalahan
mereka, intinya adalah saling mendengarkan, jika hal ini terlaksana maka siswa
dapat merasa nyaman dalam mengikuti pelajaran yang disajikan guru.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari
hasil observasi yang saya lakukan di SMKN 10 Padang, maka saya menyimpulkan
bahwa pembelajaran yang dilakukan oleh guru yang mengajar Fisika di SMKN 10
Padang, tergolong sudah baik, dimana RPP yang telah di rancang dapat digunakan
sebagai acuan dalam pembelajaran.
Pada
metode yang di gunakan guru juga sudah bervariasi yaitu metode ceramah dan
diskusi serta dari segi media yang digunakan guru sudah memanfaatkan media yang
disediakan oleh sekolah. Namun dalam segi PSB masih belum bisa mendukung PBM di
pelajaran fisika ini, dikarenakan buku yang tersedia di perpustakaan tidak
lengkap
B.
Saran
1.
Guru dapat mengajak siswa berpraktek menggunakan media
dimanfaatkan untuk dapat memberikan pengalaman langsung terhadap siswa dengan
mengahadapkan siwa dengan lingkungan yang sebenarnya.
2.
Guru dapat bekerjasama dengan mahasiswa dalam
mengembangkan media pembelajara interaktif sehingga dapat diciptakan
pembelajaran yang lebih kreatif dan siswa dapat belajar secara individu
dimanapun dan kapanpun.
3.
Hendaknya guru dapat menggunakan metode pembelajaran
yang lain sehingga metode yang digunakan dapat menjadi efektif dan efisien
diterapkan dalam PBM
4.
Kepada pihak sekolah hendaklah menyediakan sarana dan
sarana baik dari segi infokus, maupun buku pelajaran sehingga dapat
meningkatkan PBM siswa.
DAFTAR
PUSTAKA
Zaman,
Badru dkk. 2007. Media dan Sumber
Belajar TK. Jakarta : Universitas Terbuka
Depdiknas.
2004. Pedoman Merancang Sumber
Belajar. Jakarta.
Anonim.
2007. Mengenal Sumber Belajar.
Jakarta : Rineka Cipta
Arif
Sadiman, S, Raharjo, R, Anung Haryono. 1986. Media Pendidikan. Jakarta: CV. Rajawali.
Association
for Educational Comunication Technology (AECT). 1986. Definisi Teknologi Pendidikan (Penerjemah Yusufhadi Miarso).
Jakarta: C.V. Rajawali.
Rohani.1997.Media Instruksional Edukatif. Jakarta :
Rineka Cipta
0 Response to "PSDP"
Post a Comment
Jika bermanfaat, Silahkan Tinggalkan Komentarnya :)